Menurut
kakawin Nagarakretagama (
1365), Kalimantan Barat menjadi taklukan
Majapahit, bahkan sejak zaman
Singhasari yang menamakannya
Bakulapura. Menurut
Hikayat Banjar (
1663), negeri Sambas, Sukadana dan negeri-negeri di Batang Lawai (nama kuno sungai Kapuas) pernah menjadi taklukan
Kerajaan Banjar sejak zaman Hindu. Sejak 1 Oktober 1609,
Kerajaan Sambas menjadi daerah protektorat
VOC Belanda. Sesuai perjanjian
20 Oktober 1756 VOC Belanda akan membantu Sultan Banjar
Tamjidullah I untuk menaklukan kembali daerah-daerah yang memisahkan diri diantaranya
Sanggau,
Sintang dan
Lawai (Kabupaten Melawi). Menurut akta tanggal
26 Maret 1778 negeri
Landak dan
Sukadana diserahkan kepada VOC Belanda oleh
Sultan Banten. Inilah wilayah yang mula-mula menjadi milik VOC Belanda selain daerah protektorat Sambas. Pada tahun itu pula Pangeran
Syarif Abdurrahman Alkadrie direstui VOC Belanda sebagai Sultan Pontianak yang pertama dalam wilayah milik Belanda tersebut. Pada tahun
1789 Sultan Pontianak dibantu
Kongsi Lan Fang diperintahkan VOC Belanda untuk menduduki
negeri Mempawah. Pada tanggal
4 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjar menyerahkan
Jelai,
Sintang dan
Lawai (Kabupaten Melawi) kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pada
1855, negeri Sambas dimasukan ke dalam wilayah Hindia Belanda mejadi Karesidenan Sambas.
Pada zaman pemerintahan
Hindia Belanda berdasarkan Keputusan
Gubernur Jenderal yang dimuat dalam STB 1938 No. 352, antara lain mengatur dan menetapkan bahwa ibukota wilayah administratif
Gouvernement Borneo berkedudukan di
Banjarmasin dibagi atas 2 Residentir, salah satu diantaranya adalah
Residentie Westerafdeeling Van Borneo dengan ibukota Pontianak yang dipimpin oleh seorang
Residen.
Pada tanggal
1 Januari 1957 Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi itu adalah
Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Timur.